Rabu, 03 April 2013

Uang bukan segalanya, tapi segalanya perlu uang.....

Kata-kata ini sebenarnya ambigu. Orang yang mengatakan ini menurut saya hendak mengatakan. Jangan sampai kita gak punya uang, bisa runyam.
Dunia yang kita tempati sekarang memang kejam. Untuk sekadar hidup layak membutuhkan uang yang banyak. Siapa sich yang tidak mau hidup nyaman. Bisa punya rumah sendiri, punya kendaraan pribadi, bisa jalan-jalan atau punya HP keluaran terbaru. Akhirnya kita menjadi manusia yang kata orang materialistis. Kita dituntut bekerja keras, pantang menyerah, kepala jadi kaki - kaki jadi kepala.
Orang-orang yang tidak mempunyai penghasilan akan tersingkir keluar arena.
Sesuatu yang gratis menjadi langka bagi kita sekarang. Buktinya, saat ada yang mau traktir kita makan siang, senyum lebar langsung menghiasi wajah. Saat mendapatkan undian berhadiah, senyum seperti akan merobek muka kita. Ternyata dunia memang merindukan sesuatu yang gratis. Karena itu barang langka.

Apakan benar kita jarang mendapatkan sesuatu yang gratis, artinya sama sekali kita tidak mengeluarkan uang serupiah pun. Saya katakan ada dan banyak, mungkin kita tidak menyadarinya.

Oksigin. Kita mendapatkan secara gratis. Padahal unsur ini paling vital bagi kelangsungan hidup kita. Bayangkan jika kita punya uang 1 milyar tapi tidak ada oksigin. Kita disuplai unsur ini 24 jam 7 hari seminggu secara gratis. Dan kita menggunakannya tiada henti.
Matahari. Ini adalah anugrah yang kita dapatkan secara gratis. Kita tidak perlu membayar untuk mendapatkan cahaya dan panas matahari.
Orang tua. Apakah anda tahu kalau ibu mual muntah saat mengandung, atau membuatnya jadi orang barbar saat melahirkan anda. Ingat saat anda belum bisa makan dan orang tua anda menyuapi walau anda muntahkan kembali. Saat demam dan tidak bisa tidur mereka menjaga anda sepanjang malam. Anda tidak membayarnya untuk semua susah payah itu. Jika anda sekarang sudah menjadi orang tua, apakah anda mengumpulkan semua kwitansi pembayaran kedokter, biaya masuk rumah sakit, biaya sekolah anak anda dengan harapan besok akan anda tagihkan? Tentu saja tidak. Anda memberinya secara cuma-cuma. Keberadaan anak-anak anda lebih membahagiakan dari pada apapun.
Jika anda seorang Kristiani, yang baru saja merayakan Paskah, tentu punya satu daftar tambahan lagi tentang makna gratis ini.

Jadi masih banyak hal gratis yang kita nikmati. Jika dirupiahkan nilainya akan besar sekali.
Apakah masih berpikir kalau segalanya perlu uang? Jika hal yang paling vital bisa kita dapatkan secara gratis.


Jumat, 07 Desember 2012

Big Hug...

Sebuah Penelitian dari
dari UCLA Medical Center
mengatakan

"Pelukan adalah obat ajaib yang bisa menghilangkan masalah fisik dan emosional yang dihadapi orang saat ini," menurut para pakar.

"Jenis memeluk saya sarankan adalah pelukan erat," kata
Dr David Bresler, Direktur Unit Kontrol Nyeri di UCLA. "Gunakan kedua tangan menghadapi pasangan Anda, dan melakukan pelukan penuh. Saya sering mengatakan kepada pasien saya untuk menggunakan pelukan sebagai bagian dari pengobatan bagi mereka yang sakit sebagai sarana terapi.."

Para peneliti juga menemukan bahwa memeluk dapat membantu Anda hidup lebih lama, melindungi Anda terhadap penyakit, menyembuhkan depresi dan stres, memperkuat hubungan keluarga dan bahkan bagi anda yang sering mengalami insomnia (susah tidur) akan dapat tidur tanpa harus memakan pil.

"Memeluk merupakan tonik yang sangat baik," kata Dr, Harold Voth, psikiater senior di Yayasan Menninger bergengsi di Topeka, Kansas, "Telah terbukti secara ilmiah bahwa orang yang secara mental mengalami keterpurukan dan depresi jauh lebih rentan terhadap penyakit. Dan salah satu manfaat dari Pelukan dapat mengangkat depresi, memungkinkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif, seperti memiliki kehidupan yang baru , memberikan kekuatan  dalam tubuh yang lelah dan membuat Anda merasa lebih muda dan lebih bersemangat. Di rumah, memeluk setiap hari akan memperkuat hubungan dan secara signifikan mengurangi ketegangan. "

"Para peneliti menemukan bahwa ketika seseorang disentuh, jumlah hemoglobin dalam darah mereka meningkat secara signifikan," kata Helen Colton, penulis buku The Joy of Touching. "Hemoglobin adalah bagian dari darah yang membawa pasokan vital oksigen ke seluruh organ tubuh-termasuk jantung dan otak. Peningkatan  hemoglobin sampai seluruh tubuh, membantu mencegah penyakit, dan mempercepat  pemulihan  dari penyakit. Selama melakukan 15 tahun  penelitian telah meyakinkan saya bahwa memeluk rutin justru bisa memperpanjang hidup karena dapat  menyembuhkan depresi berbahaya dan merangsang keinginan kuat untuk hidup. "
 

Kamis, 29 November 2012

Asuransi Untuk yang Masih Single....


Berstatus lajang atau belum menikah dan memiliki penghasilan adalah kondisi umum pada rentang usia 20–35 tahun. Pada rentang usia tersebut, setelah selesai sekolah atau kuliah biasanya mulai bekerja, mendapatkan penghasilan dan lama-kelamaan mengumpulkan kekayaan. Risiko yang paling sering dihadapi pada fase tersebut biasanya sakit yang membutuhkan rawat inap.
Ada juga risiko lain seperti kecelakaan, kebakaran aset tidak lancar misalnya rumah, kehilangan aset karena pencurian, kerusakan kendaraan akibat kecelakaan atau bencana alam, dan lain sebagainya. Maka seseorang yang status lajang pun mau tidak mau diharapkan bijak mengelola risiko tersebut dengan cara memiliki berbagai proteksi sesuai kebutuhannya. 
Ada berbagai macam asuransi, diantaranya asuransi jiwa, kesehatan, penyakit kritis, dan kecelakaan. Selain itu, terdapat pula proteksi atas properti apabila telah memilikinya.

Sebagai seseorang yang masih lajang, inilah proteksi dalam bentuk asuransi yang bisa dipilih.

1. Asuransi Jiwa
Jika masih single dan tidak memiliki tanggungan, asuransi jiwa tidak menjadi prioritas.Seseorang membutuhkan asuransi jiwa apabila ia memiliki penghasilan dan juga tanggungan. Hal ini dikarenakan konsep dari asuransi jiwa adalah menggantikan penghasilan yang hilang akibat kematian orang tersebut. Dengan kata lain, asuransi jiwa bermanfaat bagi mereka yang selama ini hidup dari penghasilan kita sehingga masih bisa melanjutkan hidup saat kita telah tiada.

2. Asuransi Kesehatan
Proteksi ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan biaya rumah sakit atau biaya ke dokter. Minimal proteksi kesehatan yang perlu dimiliki adalah untuk menanggung biaya rawat inap rumah sakit. Untuk seseorang yang bekerja di perusahaan, biasanya proteksi kesehatan ini didapatkan dari fasilitas kantor sehingga asuransi kesehatan pribadi digunakan sebagai tambahan jika manfaat yang didapat belum memadai. Akan tetapi, jika tidak di-cover oleh kantor, kebutuhan akan asuransi kesehatan menjadi prioritas.

3. Asuransi Penyakit Kritis
Kita semua suka berpikir "tak mungkin terjadi pada diri saya". Tapi berdasarkan statistik menunjukkan bahwa penyakit kritis itu sangat nyata. Stroke, kanker, jantung adalah contoh dari penyakit kritis. Timbulnya penyakit tersebut disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Di kota besar gaya hidup sibuk sudah menjadi trend sehingga mengakibatkan stres. Tidak cukup tidur karena deadline pekerjaan menimbulkan perasaan lelah dan menurunkan stamina. Ditambah kurang olah laga. Terkena penyakit kritis sangat berdampak pada kestabilan kondisi financial individu. Jika memiliki asuransi, maka asuransi akan memberikan sejumlah dana saat kita membutuhkan biaya besar untuk pengobatan.

4. Asuransi Kecelakaan
Proteksi ini memberikan manfaat uang pertanggungan jika terjadi kondisi cacat akibat kecelakaan sehingga tidak lagi bisa bekerja. Asuransi kecelakaan sangat dianjurkan bagi para single yang memiliki risiko pekerjaan yang rentan terhadap terjadinya kecelakaan sampai mengakibatkan kondisi cacat. Selain risiko pekerjaan tersebut, kegiatan rutin yang memiliki risiko kecelakaan misalnya sering berkendara dan traveling juga menjadi pertimbangan dalam mengambil asuransi kecelakaan.

5. Asuransi Properti
Proteksi ini dibutuhkan oleh para lajang yang telah memiliki aset berupa properti untuk melindungi properti beserta isinya dari risiko kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat, dan lainnya. Sangat disarankan untuk mengambil asuransi ini atas nilai fisik dari seluruh aset properti yang dimiliki.

So, single, selamat memilih proteksi sesuai kebutuhan!

Senin, 25 Juni 2012

Menabung untuk Biaya Kuliah Anak


Sungguh, kami tidak bergurau! Menurut Ligwina Hananto MBA, konsultan keuangan Quantum Magna Financial, biaya pendidikan rata-rata naik sekitar 20% per tahun. Belum lagi laju inflasi di Indonesia. “Inflasi untuk sekolah swasta di Indonesia sekitar 20% per tahun, dan 15% per tahun untuk universitas di Indonesia,” kata Ligwina.
Sebagai gambaran, bila inflasi diestimasikan sekitar 6% per tahun, maka dalam 9 tahun saja, total inflasi menjadi sebesar 54%. Jika saat ini biaya kuliah per semester di universitas negeri Rp 5 juta dengan uang pangkal sekitar Rp 20 juta, maka biaya kuliah yang harus Anda persiapkan untuk tahun 2020 menjadi sekitar Rp 107,8 juta (dengan perhitungan future value). Jika biaya buku perkuliahan dan alat tulis sekitar Rp 5 juta per semester, maka tambahkan lagi angka Rp 77 juta untuk biaya buku selama 10 semester. Belum lagi ongkos transportasi, uang makan, dan biaya hidup jika anak bersekolah di kota lain atau tinggal sendiri, anggap saja sekitar Rp 3,5 juta per bulan dan Anda mendapatkan perkiraan biaya hidup Rp 210 juta. Maka, total biaya untuk menyekolahkan si kecil di tahun 2020 menjadi Rp 400 juta. Itu berarti Anda perlu menyisihkan uang Rp 3,7 juta per bulan hingga 9 tahun ke depan! Dan, perhitungan ini hanya berlaku jika si kecil diterima di perguruan tinggi negeri. Jika Anda berencana menyekolahkannya di Perguruan Tinggi Swasta, angkanya bisa menjadi dua kali lipat.
Membayangkan angka yang demikian fantastis, Anda mungkin merasa pesimistis bagaimana bisa membiayai kuliah si kecil kelak, bila saat ini saja tagihan kartu kredit Anda sudah menumpuk di meja. Untuk mendapatkan solusinya, kami bertanya kepada perencana keuangan keluarga untuk membantu Anda. Ini yang perlu Anda ketahui.
Menghitung biaya pendidikan  
Menurut Rina N. Sandy, RFA dari Sarosa Consulting Group, ada tiga langkah utama yang perlu Anda ketahui secara pasti. “Langkah pertama adalah menentukan pilihan,” ujar Rina. Pilihan di sini haruslah spesifik, Anda harus menentukan apakah si kecil kelak akan disekolahkan ke sekolah negeri atau swasta, di dalam atau di luar negeri, dengan standar mutu internasional atau nasional. “Menentukan secara persis pilihan sekolah bagi anak, bertujuan untuk mencari tahu berapa besar biaya sekolah dan uang pangkal saat ini.” Lanjut Rina. Jangan lupakan juga biaya buku sekolah, seragam dan biaya hidup, apalagi jika sekolah yang dipilih berada di luar kota. Setelah Anda tahu persis pilihan sekolah dan total biaya yang dibutuhkan, maka langkah kedua adalah menentukan jangka waktu dan target biaya di masa depan. Jika saat ini si kecil berusia 3 tahun, maka Anda harus mulai berhitung kapan si kecil masuk TK, SD, SMP, SMU, dan universitas. Kemudian sesuaikan dengan dana yang harus dialokasikan setiap bulan agar jumlahnya cukup ketika si kecil memasuki jenjang pendidikan tersebut. Rina mengingatkan agar saat menghitung biaya, Anda tidak melupakan laju inflasi, normalnya sekitar 10% sampai 20%.
Untuk menghitung biayanya, ada rumus sederhana yang bisa Anda terapkan dengan menggunakan:
future value: FV= PV. (1+r)n    
FV atau future value adalah besarnya biaya di masa depan
PV adalah nominal biaya sekolah saat ini
r adalah besarnya bunga
n adalah jangka waktu yang Anda butuhkan.
Jika masih bingung dalam menghitungnya, Anda bisa klik  http://1040tools.com untuk kalkulator future valueonline.
Setelah Anda mendapatkan nominal perkiraan, misalnya Rp 400 juta, maka dalam jangka waktu sampai si kecil masuk kuliah, Anda sudah harus bisa menyiapkan sejumlah besar dana yang dibutuhkan tersebut.
Untuk itu, maka langkah ketiga –langkah yang paling penting– adalah menentukan penempatan dana sesuai dengan harapan hasil investasi yang bisa diterima di kemudian hari. Ada banyak pilihan yang bisa Anda lakukan, mulai dari tabungan pendidikan, asuransi, hingga investasi. Semuanya disesuaikan dengan jangka waktu dan kebutuhan Anda. Jika Anda berani menanggung risiko, Anda bisa mencoba memilih investasi di bursa saham yang akan memberikan hasil yang jauh lebih tinggi daripada deposito atau tabungan pendidikan.
Menyimpan biaya kuliah
Meski semua penasihat keuangan akan menyarankan Anda untuk mulai menabung biaya pendidikan di rekening tersendiri bagi setiap anak sedini mungkin, jangan khawatir jika setelah melakukan perhitungan, Anda merasa tidak akan bisa menabung dengan jumlah yang dibutuhkan tersebut sampai si kecil berusia 18 tahun. Sebagai gambaran, bila Anda mulai berinvestasi menggunakan reksadana pendapatan tetap setidaknya sekitar Rp 4 juta per tahun dengan bunga 10% per tahun sejak anak berusia setahun, maka saat si kecil masuk kuliah, Anda akan mendapatkan dana pendidikan sebesar Rp 182 juta. Meski nominal ini masih di bawah (misalnya) angka Rp 400 juta yang Anda butuhkan, dana ini tetap akan sangat membantu dibandingkan Anda tidak menyisihkan uang sama sekali.    
Lalu, bagaimana mendapatkan sisanya? Jika usia si kecil masih di bawah lima tahun, maka Anda masih memiliki banyak waktu untuk menyiapkan dana tersebut. Rina menyarankan Anda memilih instrumen investasi jangka panjang seperti reksadana saham. Meski investasi ini memiliki risiko moderat hingga risiko tinggi, tapi hasil investasinya akan cukup tinggi dibandingkan menyimpan di tabungan atau deposito. Yang perlu Anda ingat jika memilih investasi jenis ini adalah Anda menyimpan untuk jangka waktu yang lama, bukan jangka pendek.  
Jika Anda ragu-ragu memilih berbagai jenis investasi, maka Rina juga menyarankan agar Anda mencari pekerjaan tambahan. “Ada banyak jenis pekerjaan tambahan yang bisa Anda lakukan, apalagi jika itu menjadi bagian dari hobi Anda,” jelas Rina. Misalnya, Anda pandai membuat kue kering dan kue ulang tahun, Anda bisa menawarkannya kepada rekan kerja atau ibu-ibu di taman bermain si kecil. Atau, jika Anda hobi menulis, Anda bisa menjadi kontributor media cetak.  
Selain itu, masih ada pilihan lain yang bisa membuat Anda menarik napas lega, universitas besar biasanya akan memberikan beasiswa bagi murid-murid yang berprestasi di sekolahnya. Dan, ini bukan hanya di bidang akademis. Universitas Pelita Harapan di Tangerang misalnya, memberikan beasiswa bagi anak-anak yang menonjol di bidang olahraga bola basket. Perguruan Tinggi Negeri juga menyediakan beasiswa bagi mahasiwanya yang memiliki nilai akademik tinggi. Bahkan perusahaan besar seperti Sampoerna Foundation, atau Yayasan Chevron Texaco dari Caltex, dan beberapa kedutaan besar di Indonesia, membuka bantuan beasiswa setiap tahunnya.  
Ketika Anda merasa kewalahan mengatur keuangan dengan berbagai kebutuhan si kecil mulai dari popok, susu, baby sitter, hingga uang pangkal si kecil di kelompok bermain, memang berat membayangkan bagaimana Anda masih bisa menyisihkan sedikit uang ekstra dari gaji bulanan Anda untuk biaya pendidikan si kecil. Yang perlu Anda ingat bahwa saat anak-anak masih kecil, Anda belum berada pada posisi puncak karir dan pendapatan. Lima belas tahun dari sekarang, kemungkinan besar gaji Anda akan meningkat, dan biaya pengeluaran untuk kebutuhan bulanan anak juga semakin berkurang, dan Anda akan punya sisa gaji bulanan yang lebih besar untuk membantu membiayai kuliah anak.
Melihat besarnya biaya dengan perspektif nyata
Yang terakhir, Rina menyarankan Anda untuk bersikap realistis. Jika memang kondisi keuangan keluarga belum bisa mencukupi kebutuhan tersier, maka Anda disarankan untuk menurunkan pilihan. “Menyekolahkan anak di perguruan tinggi ternama di Amerika mungkin menjadi cita-cita sebagian besar orang tua, tapi jika kondisi keuangan memang tidak mencukupi, daripada Anda terjebak hutang, lebih baik Anda menyekolahkannya di negeri sendiri”, jelas Rina. Anda memang tidak disarankan untuk meminjam uang ke bank untuk biaya kuliah anak. Mengapa? Karena akan sangat membebani secara finansial jika Anda harus membayar cicilan ditambah bunga.
Satu hal yang juga perlu Anda ingat saat mengetahui betapa tingginya biaya kuliah: Besarnya biaya kuliah tersebut adalah proyeksi perkiraan biaya masa depan berdasarkan apa yang terjadi saat ini. Tapi, para ahli beranggapan bahwa biaya pendidikan tinggi semakin lama semakin menggila sehingga kemungkinan besar masih akan dikaji ulang sebelum si kecil yang kini berusia 2 tahun lulus dari SMU.
Saat ini memang tidak ada cara pasti untuk memerkirakan seperti apa gambaran biaya kuliah lima belas tahun lagi. Namun Anda bisa membangun awal yang baik dengan merencanakannya secara bijak dan menyisihkan uang sebanyak yang Anda bisa, serta berusaha untuk tidak terlalu panik memikirkan tingginya angka untuk biaya kuliah si kecil kelak.

Kamis, 26 April 2012

Cara Paling Ampuh Menolak Tawaran Agen Asuransi !


Pernahkah Anda didatangi oleh agen asuransi? Atau saat ini malah dikejar-kejar Agen Asuransi. Apa yang ada di benak Anda saat itu? Apakah menurut Anda asuransi ada manfaatnya? Apa persepsi Anda tentang asuransi?
Namun Bagi Anda yang ingin Menolak Asuransi berikut ada Tips Jitu Cara Menolak Asuransi :

1) Saya tidak punya uang untuk beli asuransi
Orang yang tidak mampu membeli asuransi sebenarnya justru orang yang lebih membutuhkan asuransi dibandingkan dengan orang yang mampu membelinya. 
Jika anda tidak dapat membayar semua tagihan saat anda sehat dan dapat bekerja, bagaimana mungkin anda akan dapat membayarnya saat anda sakit dan tidak memiliki penghasilan? Asuransi adalah rekening AJAIB yang akan dapat mengurus pembayaran semua tagihan-tagihan lainnya jika anda menderita sakit kritis, cacat tetap, atau meninggal dunia.
Asuransi harus menjadi prioritas pertama, setelah kebutuhan pokok terpenuhi, untuk dibayarkan didalam rencana pengeluaran bulanan anda.

2) Saya masih punya cicilan kredit rumah
Ketika Anda memiliki kredit rumah, anda harus terus menerus membayar sejumlah besar uang selama 10 atau 15 tahun ke depan. Anda memang dapat memenuhi kewajiban tersebut, tapi apakah keluarga anda dapat membayarnya jika anda meninggal dunia atau mengalami cacat tetap sebelum cicilan kredit tersebut selesai? Marilah pastikan keluarga anda akan tetap tinggal di rumah yang indah, rumah yang telah anda berikan bagi mereka untuk selamanya.

3) Saya tidak butuh asuransi
Saya sangat setuju Anda tidak membutuhkannya. Apakah menurut Anda seorang yang menjadi cacat tetap karena suatu kejadian membutuhkan asuransi? Apakah orang yang baru saja terkena serangan jantung & harus mengeluarkan uang 150 juta untuk biaya operasi membutuhkannya ? Apakah orang yang meninggal dunia membutuhkannya ?
Ya ! mereka membutuhkannya tetapi tidak dapat membelinya pada saat itu.
Asuransi harus dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi. Itulah Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang.
Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk membeli asuransi.

4) Saya diskusikan dulu dengan istri saya
Jika Anda menanyakan kepada istri Anda apakah Anda perlu membeli asuransi jiwa, maka istri Anda pasti berpikir, "Jika saya meminta suami saya untuk membeli, mungkin suami saya akan mengira bahwa saya mengharapkan suami meninggal agar saya menjadi seorang janda kaya"
Namun jauh di dalam hati & pikirannya mungkin ia memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan anak-anaknya, jika suaminya meninggal dunia. Bagaimanapun juga Anda telah menempatkan istri Anda ke dalam keadaan yang sulit.
Asuransi adalah hadiah yang terbaik dan terindah yang Anda belikan untuk istri Anda. Anda tidak perlu berdiskusi dengannya. Anda dapat langsung membelinya. Setelah Anda menerima polisnya barulah Anda bawa polis tersebut & berkatakan padanya : "Kekasihku, sepanjang masa hidupku aku akan menjaga dan mencukupi segala kebutuhan kita, makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan anak kita. Tetapi jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, maka polis inilah akan menjagamu serta mencukupi setiap kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan sama seperti yang sekarang saya sediakan. Sebesar inilah cintaku padamu dan pada keluarga kita" Itulah bukti sesungguhnya dari cinta Anda. Istri Anda akan semakin mencintai Anda.

5) Saya ingin membandingkan dengan Asuransi perusahaan lain
Ini adalah gagasan yang baik, tahukah Anda ada berapa puluh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dan jika Anda tidak membuat perbandingan dengan setiap perusahaan tersebut maka Anda tidak akan sungguh-sungguh tahu apakah Anda telah mendapatkan yang terbaik. Betulkah demikian ?
Ada satu kelemahannya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada diri Anda selama masa Anda membanding-bandingkan semua perusahaan ini ? Anda telah yakin bahwa Anda membutuhkan perlindungan. Sementara Anda akan melakukan perbandingan, bukankah sebaiknya Anda sudah dilindungi terlebih dahulu ?
Jadi sementara Anda membandingkan, Anda dapat menikmati perlindungan cuma-cuma dengan fasilitas "FREE LOOK" sehingga selama 2 minggu setelah menerima polis, Anda dapat membuat perbandingan dengan tenang.

6) Biarlah Tuhan yang menyediakan segalanya
Ya, Anda benar, saya sependapat dengan Anda. Dan kalau Anda sadar Tuhan yang telah mengirim saya untuk menolong Anda dan itu sebabnya saya ada di sini dan datang kepada Anda.
Tuhan yang memelihara kita dan menyediakan segala kebutuhan kita. Tuhan juga telah melengkapi kita dengan kepandaian & kebijaksanaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Tetapi apakah Anda hanya tinggal diam di kamar tidur sepanjang hari? Tentu tidak kan..?

7) Anda terlalu memaksa, saya tidak mau membeli dari Anda
Jika Anda tidak ingin membelinya dari saya, tidak masalah. Jika saya terlalu mendesak Anda, saya mohon maaf. Tidaklah penting bahwa Anda membeli asuransi ini dari saya, tetapi saya mohon setelah Anda membaca ini, tolong segera angkat telpon Anda dan panggilah agen lain.
Saya mohon maaf sekali lagi kalau saya telah berbuat kesalahan, kadangkala saya tanpa sadar terlalu memaksa calon klien. Namun saya benar-benar tulus & jujur melakukannya.
Ketika anak saya menolak minum obat ketika dia sakit, saya akan memaksanya walaupun dia tidak suka. Demi kebaikan dia karena saya tahu bahwa setelah makan obat dia akan sembuh. Saya juga melakukan hal yang sama sekarang, saya memaksa Anda demi kebaikan Anda sendiri.
Apakah Anda pernah melihat dokter yang memaksa pasiennya untuk menjalani operasi ? Mereka percaya dan yakin pada apa yang mereka lakukan, demikian juga saya percaya & yakin pada apa yang saya lakukan. Saya percaya dengan tulus bahwa semua orang memerlukan asuransi.

8) Teman saya juga agen lho, aku akan ambil dari dia
Jikalau Anda memiliki teman baik yang juga menjadi agen asuransi jiwa, seharusnya saat ini Anda telah memiliki polis asuransi. Ketika ternyata Anda belum memiliki polis asuransi, maka orang tersebut bukanlah sahabat sejati Anda, tetapi sayalah teman Anda.
Yang namanya temen sejati adalah orang yang bisa bantu kita pada saat kita kesusahan. Kalo kita masuk rumah sakit, biasanya teman kita bawa buah, agen asuransi bawa duit. Saya ingin menjadi teman yang memaksa Anda untuk menandatangani surat pengajuan polis saat ini yang akan memberikan jaminan keamanan bagi keluarga Anda.

9) Asuransi bertentangan dengan agama saya
Berapakah uang yang biasa Anda gunakan untuk kebutuhan makanan sehari-hari keluarga Anda ?
Jika Rp 50 ribu per hari atau setahunnya setara dengan Rp 50 ribu x 365 hari = Rp 18,5 juta rupiah. Dengan demikian, jika Anda membeli program asuransi senilai 200 juta rupiah, maka ini akan menyediakan cukup untuk makan keluarga Anda selama 10 tahun mendatang.
Apakah Tuhan akan menghukum Anda karena Anda telah menyediakan makanan untuk keluarga Anda jika Anda meninggal dunia atau cacat tetap ? Tidak ada agama yang menyatakan bahwa membeli asuransi jiwa itu bertentangan dengan agama.
Ada seseorang sahabat yang mengatakan bahwa asuransi bertentangan dengan agamanya dan ia tidak ingin membeli polis apapun.
Ia menjalankan sebuah usaha. Setiap kali saya melakukan perjalanan ke luar kota, saya akan mampir ke rumah makan tersebut untuk minum teh dan makan, sembari beristirahat.
Suatu hari ketika saya mampir ke sana, saya melihatnya berjalan pincang saat melayani saya. Saya menanyakan apa yang terjadi. ia berkata bahwa baru 3 bulan sebelumnya ia menjalani operasi by pass jantung. saya menasihati dia agar beristirahat, namun ia mengatakan bahwa ia harus membuka usahanya selama 24 jam sehari untuk membayar hutang-hutangnya. ia terpaksa harus meminjam uang sebesar 150 juta rupiah kepada sanak saudaranya untuk biaya operasi tersebut.
Saya menanyakan di mana istrinya berada? Ia mengatakan bahwa istrinya sedang berjualan makanan di kantin sekolah agar mendapatkan uang tambahan untuk membayar pinjamannya.
Ia berkata bahwa ia menyesali keputusannya untuk tidak mengikuti program asuransi yang saya tawarkan pada saat sebelum semua hal tersebut terjadi. Jika ia membeli program asuransi tersebut ia tidak perlu membuka rumah makannya selama 24 jam dan menderita untuk melunasi hutangnya.
Ia mengatakan lagi bahwa Ia juga tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi dengan keluarganya jika ia meninggal dalam operasi. bagaimana cara keluarganya harus melunasi hutang-hutangnya. Orang inilah yang mengatakan kepada saya bahwa ia tidak tertarik untuk membeli asuransi, hanya karena hal itu bertentangan dengan agamanya.
Ia berkata "Saya telah menerima informasi yang salah yang mengatakan bahwa asuransi jiwa bertentangan dengan agama saya. sekarang saya merasa bahwa justru dengan saya tidak membeli asuransi jiwa itulah bertentangan dengan agama saya, karena saya telah membuat keluarga saya menderita dan membuat istri saya terpaksa harus mengemis pada keluarganya untuk membiayai operasi saya. saya telah membuat dia susah".
Jadi apapun alasan Anda .... Memiliki sebuah Polis Asuransi adalah Pilihan Cerdas.
"Memang benar dan saya yakin Anda telah mengatakan hal sebenarnya, Anda sering dikejar oleh agen-agen asuransi, tapi disaat yang sama apakah anda sadar kalo kematian juga sedang mengejar Anda?, begitu kematian mendapatkan anda tidak akan ada lagi agen yang akan mengejar Anda, kan lebih baik saya (Agen Asuransi) yang mendapatkan Anda terlebih dahulu sebelum kematian yang mendapatkan Anda"

Hadi Wijayaningrat (Financial Planner)

Jumat, 30 Maret 2012

BBM dan Rokok

Saat BBM naik 1500 rupiah, terjadi demonstrasi menolak kenaikan harga. Rakyat tidak setuju. Karena akan menambah beban pengeluaran. Anggaran belanja keluarga yang sudah sakit-sakitan jadi kritis. Tidak naik saja sudah pas-pasan apa lagi kalo naik, bisa mati berdiri.
Jika boleh usul saya ada masukan untuk mengatasi kondisi keuangan rakyat yang pas-pasan ini.

Usul pertama, BBM tidak naik tapi harga rokok perbungkusnya naik. Jadi semacam subsidi silang. Logika saya begini, jika per bungkusnya rokok bisa naik minimal 5000 rupiah, yang uang tersebut kemudian diserahkan kepada negara, maka bisa menutup kenaikan harga BBM yang 1500 tadi. Saya agak optimis dengan usul ini, melihat banyaknya penggemar fanatik rokok di Indonesia. Pemerintah juga tidak perlu takut bakalan di demo para smokers. Karena pada dasarnya rokok bukanlah kebutuhan pokok. Jika para smokers ini nekat berdemo, pemerintah bisa bilang : Kalo tidak bisa beli, ya tidak usah merokok, khan lebih sehat.... (gitu saja kok repot). Dijamin para smokers pasti bakal bubar gak jadi demo. Lain dengan BBM yang termasuk kebutuhan pokok, semua orang harus beli berapapun harganya. Perusahaan rokok dan para petani tembakau juga tidak perlu kawatir bakal menurun penghasilannya, karena menurut saya jumlah orang yang berhenti merokok lebih sedikit dari jumlah orang yang mulai merokok. Karena image yang tertanam di masyarakat merokok itu keren, cool, gaul, jantan. Wuih... siapa yang gak mau. Di Indonesia dari yang balita sampai yang udah tua mau mati, adalah pangsa pasar yang luar biasa banyaknya. Lagi pula para smokers ini orang-orang yang sangat loyal.

Usul kedua, maaf buat seluruh rayat Indonesia, adalah BBM naik tapi stop merokok. Mengapa? Karena ini adalah langkah pengefektifan anggaran belanja rakyat. Pengeluaran yang tampak kurang bermanfaaat bahkan cenderung merugikan bisa kita singkirkan. Misalnya anggaran untuk beli rokok. Rakyat Indonesia yang katanya wong cilik, orang tidak punya, kurang gizi tapi bisa membeli rokok yang perbungkus seharga 12.000 tapi tidak mampu membeli BBM seharga 6000? Sepertinya jadi kurang masuk akal. Sebetulnya uangnya ada, cuman peruntukkannya saja yang perlu diubah. Seandainya saja kita bisa berhitung, maka kebutuhan rokok kita perhari lebih besar dari kebutuhan BBM kita perhari. So, masih ada sisa uang. Dengan uang 12.000 kita bisa membeli beras 1.2 kg, cukup untuk makan sehari 3 kali buat 4 orang. Jadi tidak perlu makan nasi aking. Dengan 12.000 bisa buat beli telur 12 butir, tidak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan protein tapi juga cukup membuat kita bisulan :D  Jika per hari 12.000 maka satu bulan 360.000, itu cukup untuk bayar SPP, jadi bisa untuk menyekolahkan anak. Apakah tidak lebih mudah untuk berhenti merokok dibanding harus melawan pemerintah? Bukannya melawan pemerintah ibarat cicak melawan buaya. Lagi pula jika jumlah perokok di Indonesia ini berkurang, maka anggaran kesehatan negara pun bisa ikut dihemat, sukur-sukur sisa uang lebihnya bisa untuk menambah subsidi BBM.

Demikian kedua usul saya yang cukup brilian :D Semoga bisa menambah ide untuk kita semua. Trimakasih sudah mampir.

Rabu, 28 Maret 2012

Merencanakan Keuangan Masa Pensiun





Masa pensiun adalah saatnya kita menikmati jerih payah







Kapan waktu yang baik untuk memulai pelaksanaan persiapan keuangan masa pensiun? Kalau saat ini mempunyai waktu sepuluh tahun menjelang pensiun, maka anda sudah cukup terlambat melakukan persiapan keuangan pensiun, namun apabila ditunda lebih lama lagi maka kesulitan keuangan dimasa pensiun akan semakin menjadi nyata. Waktu yang terbaik mungkin adalah 5 tahun yang lalu atau 10 tahun yang lalu atau bahkan mungkin lebih dari 10 tahun yang lalu. Prinsipnya persiapan keuangan masa pensiun adalah semakin cepat semakin bagus, hati-hati jangan terlena dengan kondisi nyaman saat ini lihatlah senior-senior  yang tidak merencanakan keuangan pensiunnya secara memadai.


Masa pensiun adalah tahapan yang cukup rawan bagi kondisi keuangan pekerja, pada masa pensiun gaji yang biasanya diterima pekerja tidak akan datang lagi. Seorang pekerja untuk dapat menikmati masa pensiunnya dengan baik harus memerlukan perencanaan keuangan yang baik.  Masa bekerja adalah masa yang baik untuk mempersiapkan bekal keuangan yang akan digunakan pada masa pensiun. Bagaimanakah melakukan perencanaan keuangan untuk mengumpulkan bekal itu?


Kita mempunyai tanggung jawab pada diri kita sendiri dan juga kepada keluarga yang dicintai, untuk bisa membiaya kehidupan semasa pensiun dan sekaligus menunaikan kewajiban orang tua kepada anak yang belum sempat ditunaikan pada saat kita memasuki masa pensiun. Untuk mempersiapkannya maka perencanaan keuangan keluarga semakin dirasakan penting untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa pensiun seperti membiayai pendidikan anak yang belum dewasa pada saat pensiun, atau sebagai pencegahan agar keuangan kita tidak tergantung anak-anak atau sanak keluarga.


Kalau meperhatikan siklus hidup manusia maka rentang masa 1-6 tahun adalah masa kanak-kanak. Usia 7-22 adalah masa sekolah. Masa panjang yang dialami adalah  usia 22 sampai dengan 55 tahun, masa bekerja dan memperoleh penghasilan dan usia yang umum bagi masyarakat pekerja Indonesia pensiun, masa 55 tahun sampai dengan 75 tahun.
Dari rentang waktu tersebut diatas yang menjadi perhatian kita dalam membuat perencanaan keuangan untuk masa pensiun adalah masa bekerja dari usia 22 sampai dengan 55 tahun atau 33 tahun bekerja dan masa pensiun dari usia 55 sampai dengan usia 75 tahun atau 20 tahun masa pensiun. Apakah kita sudah memikirkan bagaimana membiayai kehidupan sepanjang 20 tahun setelah pensiun? (bahkan lebih jika dikaruniai umur panjang)


Masa produktif adalah masa bekerja, pada masa ini keuangan keluarga perlu dikelola dengan baik. Mengkonsumsi semua pendapatan adalah cara terbaik menghancurkan kenyamanan keuangan pada masa pensiun. Berbagai literatur menyarankan kegiatan menabung dan berinvestasi adalah cara terbaik untuk mempersiapkan keuangan masa pensiun. Berapakah besaran pendapatan yang harus ditabung dan dikonsumsi agar kita dapat memperoleh keamanan keuangan masa pensiun kita?


Besaran pendapatan yang harus ditabung atau di investasikan sangat bergantung kepada kebutuhan  masa pensiun yang akan datang.  Biasanya para perencana keuangan keluarga menyarankan 20-30% dari pendapatan tidak dikonsumsi pada masa aktif, dana ini dialokasikan untuk tabungan dan investasi. Berapa besaran ideal dana yang ditabung dan berapa besaran dana yang harus diinvestasikan? Besaran Tabungan dan investasi yang diperlukan oleh seseorang adalah sangat beragam bergantung tingkatan pendapatan dan gaya hidup yang bersangkutan. 


Perlu diingat bahwa tabungan bukanlah sarana yang baik untuk mempersiapkan dana masa pensiun. Tabungan disarankan hanya untuk memenuhi kebutuhan dana darurat (emergency fund). Besaran yang umum disarankan adalah 6 bulan sampai dengan 12 bulan besaran konsumsi bulanan.

Perencanaan investasi untuk mendukung perencanaan keuangan masa pensiun lebih kompleks dari perencanaan tabungan. Unsur penting yang perlu diperhatikan adalah besaran dana yang diinvestasikan dan besaran hasil investasi. 

Pada umumnya pekerja pada perusahaan bonafid memperoleh banyak kemudahan atau berkecukupan pada masa dinasnya melupakan perencanaan keuangan masa pensiunnya. Atau mungkin para pekerja tersebut telah berusaha mempersiapkan masa pensiunnya namun perhitungan yang tidak cermat  menyebabkan perencanaan gagal dan lagi-lagi mengalami masa pensiun yang pahit. 


Janganlah masa pensiun  menjadi taruhan segeralah buatlah rencana keuangan pensiun dengan baik, bila perlu mintakan bantuan profesional perencanaan keuangan atau certified financila planner untuk membuatkan perencanaan keuangan pensiun . Sedia payung sebelum hujan itulah kata bijak tetua kita.  Ingat masa pensiun bisa 10 (sepuluh tahun), 20 tahun atau bahkan lebih lama dari 20 tahun.
           

Andre Herlambang, Akt, CFP®, Akuntan dan Perencanaan Keuangan Keluarga Independen.